LUBUKLINGGAU, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Proyek pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau-Bengkulu direncanakan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.
Ruas tol ini akan memiliki panjang sekitar 16 kilometer dan akan terdiri dari Jalan Tol Muara Enim-Lubuk Linggau dan Kepayang-Lubuk Linggau.
Saat ini, perjalanan dari Lubuk Linggau ke Bengkulu memakan waktu sekitar 3-5 jam.
Namun, dengan operasinya jalan tol nanti, pengendara diharapkan dapat menghemat waktu tempuh menjadi hanya 1-2 jam.
BACA JUGA:Tol Palembang-Jambi, Panjang 169,8 Km, Segera Dibangun!
Wali Kota Lubuk Linggau, SN Prana Putra Sohe, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Lubuk Linggau tengah mempersiapkan infrastruktur lanjutan untuk mendukung proyek ini.
"Kita berharap pembangunan jalan menuju Mesat Seni tetap sesuai batasan yang telah ditentukan, untuk menghindari kemungkinan perluasan ke depan," ujar Nanan pada Minggu (23/7/2023).
Ia menjelaskan bahwa infrastruktur penunjang ini akan menghubungkan ke Perumnas Rahma, yang memungkinkan pengendara dari Rupit untuk masuk ke tol melalui Jalan Lingkar Utara dan keluar di Simpang Priuk.
BACA JUGA:Tiga Jam Saja! Perjalanan Jambi - Palembang Lebih Cepat dengan Jalan Tol Baru
Nanan menekankan bahwa semua pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Lubuk Linggau telah melalui kajian yang matang dan bukan dilakukan tanpa pertimbangan.
"Meskipun ada yang mengatakan bahwa belum ada pondasi, itu tidak masalah. Semua ini adalah untuk masa depan, karena jika kita hanya menggunakan batu koral, masalah akan muncul lagi," ungkapnya.
Menurut Nanan, pembangunan tol telah berjalan, hanya ditunda karena ada sistem sesi dalam pelaksanaannya, mulai dari sesi satu hingga sesi empat.
BACA JUGA:Perkembangan Terbaru Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Jambi-Palembang
Sesi empat akan dimulai setelah penyelesaian Tol Prabumulih-Muara Enim, dengan sesi tiga meliputi Prabumulih-Muara Enim, Taba Penanjung ke Kepayang, dan sesi empat yang mencakup Lubuk Linggau.
Nanan mengungkapkan bahwa persiapan lahan di Lubuk Linggau telah dilakukan dengan baik jauh sebelumnya, dan hingga saat ini tidak ada konflik dengan pemilik lahan.