RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gajah Purba Kisah Tiga Generasi di Situs Sangiran, Indonesia Artikel ini menggali ke dalam penemuan terbaru di Situs Sangiran, Indonesia, yang mengungkap kisah menarik tentang tiga generasi gajah purba.
Penemuan ini memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan perilaku gajah purba, mengilustrasikan evolusi mereka selama tiga generasi.
Melalui temuan ini, peneliti dapat memahami lebih dalam tentang adaptasi, lingkungan hidup, dan sejarah gajah purba yang telah lama punah.
Situs Sangiran, terletak di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, bukan hanya menyimpan jejak peradaban manusia purba tetapi juga mengungkap kisah keberadaan tiga generasi gajah purba:
BACA JUGA:Daun Sirsak, Rahasia Membuat Pohon Nangka Berbuah Lebat, Dijamin !
Mastodon, Stegodon, dan Elephas. Stegodon Gajah Stegodon, yang hidup sekitar 1 juta hingga 200.000 tahun yang lalu, ditandai oleh kepala menonjol membentuk segitiga.
Fosil-fosil Stegodon trigonocephalus yang ditemukan di Sangiran menunjukkan postur tubuh lebih besar dari gajah modern, dengan gading bulat yang agak melengkung.
Gigi-giginya, bertipe brachydont, digunakan untuk melumat dedaunan lembut.
Mastodon Mastodon, serupa dengan Mammoth namun memiliki perbedaan fisik yang mencolok, memiliki kepala yang lebih rata dengan gading atas yang panjang.
BACA JUGA:Wow Ini Manfaat Buah Manggis Tidak Hanya Isi yang Enak, Kulitnya Pun Bisa Jadi Obat
Selain itu, gigi geraham Mastodon bertipe bunodont, cocok untuk menghancurkan ranting dan tumbuhan keras.
Elephas Gajah Elephas, tergolong jenis gajah purba yang paling modern, memiliki kemiripan fisik dengan gajah masa kini.
Fosil-fosil Elephas, ditemukan pada lapisan Kabuh, mencerminkan kehidupan sekitar 750 hingga 250 ribu tahun lalu.
Gigi hypsodontnya digunakan untuk mengunyah makanan keras seperti rumput kering dan biji-bijian.
BACA JUGA:Ritual Pengorbanan Anak, Tradisi Mengerikan di Peru yang Berusaha Melawan Iklim Buruk