Mereka juga menggunakan api untuk memasak dan menghangatkan tubuh.
Mereka diketahui menguburkan jenazah mereka di gua-gua besar seperti Liang Bua, tempat ditemukannya sisa-sisa kerangka mereka.
Asal-Usul dan Evolusi Manusia Flores atau Hobbit
Asal-usul dan evolusi Manusia Flores atau Hobbit masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.
BACA JUGA:Bagaimana Black Death Berakhir, Perjalanan Pandemi Paling Mematikan dalam Sejarah, Mengerikan!
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini, antara lain:
1. Teori penyakit: Teori ini menyatakan bahwa Manusia Flores atau Hobbit adalah manusia modern (Homo sapiens) yang menderita penyakit mikrosefali, yaitu kondisi di mana kepala dan otak tidak berkembang secara normal.
Teori ini didukung oleh Teuku Jacob dari Universitas Gadjah Mada⁸, tetapi ditentang oleh banyak ilmuwan lain yang menunjukkan bahwa ciri-ciri Manusia Flores atau Hobbit tidak hanya terbatas pada ukuran kepala dan otak, tetapi juga meliputi struktur tulang, gigi, dan otot yang berbeda dari manusia modern.
2. Teori perkembangan terbalik: Teori ini menyatakan bahwa Manusia Flores atau Hobbit adalah hasil dari perkembangan terbalik (reverse evolution), yaitu proses di mana suatu spesies mengalami perubahan genetik yang membuatnya kembali ke bentuk leluhurnya yang lebih primitif.
BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang dan Anggota DPR RI Hana Gayatri Bahas Pembangunan 2024
Teori ini didasarkan pada hipotesis bahwa Manusia Flores atau Hobbit berasal dari Homo erectus, spesies manusia purba yang memiliki tubuh dan otak yang lebih besar daripada Manusia Flores atau Hobbit, tetapi lebih kecil daripada manusia modern.
Teori ini menyatakan bahwa karena hidup di pulau terpisolasi dengan sumber daya yang terbatas, Manusia Flores atau Hobbit mengalami penurunan ukuran tubuh dan otak sebagai adaptasi untuk menghemat energi.
Teori ini didukung oleh Peter Brown dari Universitas New England, tetapi ditentang oleh beberapa ilmuwan yang berpendapat bahwa perkembangan terbalik tidak mungkin terjadi pada tingkat spesies, dan bahwa Manusia Flores atau Hobbit memiliki ciri-ciri unik yang tidak dimiliki oleh Homo erectus.
3. Teori spesies baru: Teori ini menyatakan bahwa Manusia Flores atau Hobbit adalah spesies baru yang berevolusi secara mandiri dari nenek moyang bersama dengan manusia modern dan Homo erectus.
Teori ini didasarkan pada analisis DNA mitokondria yang menunjukkan bahwa Manusia Flores atau Hobbit memiliki garis keturunan yang berbeda dari manusia modern dan Homo erectus, dan bercabang sekitar 1 juta tahun yang lalu.