Kontaminasi air minum juga menjadi masalah, dan penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera bisa mengancam kesehatan.
4. Penyakit Kulit.
Kelembaban tinggi selama musim hujan dapat menyebabkan permasalahan kulit seperti ruam dan infeksi kulit.
BACA JUGA:Dongeng Asal Mula Kerajaan Pakuan Pajajaran, Kisah Ayam Ciung Wanaran Taklulkan Raja Galuh
Jamur dan bakteri tumbuh dengan cepat pada kulit yang lembab, yang dapat menyebabkan masalah kulit yang mengganggu.
5. Penyakit Vektor Lainnya.
Selain DBD, beberapa penyakit vektor lainnya seperti demam chikungunya dan malaria juga dapat menjadi ancaman selama musim penghujan.
Nyamuk sebagai vektor penyakit ini berkembang biak lebih cepat dalam lingkungan yang lembap.
Untuk mengurangi risiko penyakit selama perubahan musim, langkah-langkah pencegahan penting termasuk menjaga kebersihan, menghindari air tergenang di sekitar rumah, menggunakan kelambu dan pengusir nyamuk, serta menjaga kekebalan tubuh dengan makanan sehat dan vaksinasi yang sesuai.
BACA JUGA:Kisah Purbasari dan Lutung Kasarung | Cerita Rakyat dari Negeri Pasundan
Saat perubahan musim dari kemarau ke penghujan, kewaspadaan terhadap potensi ancaman kesehatan ini sangat penting.
Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti praktik kesehatan yang baik, kita dapat mengurangi risiko penyakit yang mengintai selama periode ini. (*)