SOFIFI, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dahulu kala, di Pulau Halmahera, terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Binaut.
Setelah kematian Raja sebelumnya, Binaut menginginkan kedudukan sebagai raja dengan penuh ambisi.
Namun, tindakan kejamnya terhadap keluarganya sendiri membawa malapetaka bagi kerajaan dan dirinya sendiri.
Raja Binaut, dengan hasrat untuk berkuasa, berjanji kepada Patih kerajaan agar ia akan tetap menduduki jabatan Patih dan diberi hadiah emas berlian jika mendukungnya sebagai raja.
BACA JUGA:Kisah Putri Embun: Keberanian, Keajaiban, dan Cinta Sejati | Cerita Rakyat Pulau Timor
Dalam upaya untuk merealisasikan ambisinya, Binaut menangkap Sri Baginda Ratu, Putra Baginda Arif, dan Putri Baginda Nuri, yang merupakan saudara kandungnya, dan menjebloskan mereka ke dalam penjara bawah tanah.
Namun, meski mereka menderita, semangat dan kebijaksanaan Sri Baginda Ratu tetap teguh.
Sementara Binaut memerintah dengan sikap angkuh dan penindasan rakyat, Sri Baginda Ratu dan saudara-saudaranya tetap bertahan dalam ketabahan dan tawakal.
Pemberontakan melawan kekejaman Raja Binaut muncul ketika seorang pelayan istana, Bijak, melarikan diri dan membentuk pasukan untuk menyelamatkan Sri Baginda Ratu dan saudara-saudaranya.
BACA JUGA:Kisah Puteri Kuning, Asal Mula Bunga Kemuning
Mereka berencana untuk menyerang istana Raja Binaut.
Berkat kepemimpinan Bijak, penyelamatan berhasil dilakukan, dan Sri Baginda Ratu dan saudara-saudaranya dibebaskan.
Meskipun Bijak mengusulkan penyerangan ke istana Raja Binaut, Sri Baginda Ratu menolak, tidak ingin darah bangsanya sendiri tercurah.
Kejamnya pemerintahan Raja Binaut membuat banyak rakyat menderita, dan Sang Patih yang selama ini mendukungnya mulai merasa tidak senang dengan perilaku Raja.
BACA JUGA:Legenda Siamang Putih, Cerita Rakyat dari Ranah Minang