Sementara itu, pesta hampir berakhir, dan sang ibu mulai mencari anak-anaknya.
Dalam kegelapan, dia tidak bisa menemukan mereka dan pulang ke rumah dengan hati hancur.
Dalam mimpinya, dia bertemu dengan seorang wanita tua yang memberitahunya bahwa kedua anaknya berada di sebuah kolam di dekat lokasi pesta.
Wanita tua itu memberi petunjuk agar sang ibu melemparkan beras ke dalam kolam untuk membawa anak-anaknya kembali.
BACA JUGA:ASAL USUL BATU SIAU DAN AKE SIO | Cerita dari Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Keesokan harinya, sang ibu mengikuti petunjuk tersebut.
Dia menemukan kolam berair jernih dan melemparkan beras ke dalamnya.
Tak lama kemudian, dua ikan besar muncul di permukaan kolam.
Sang ibu menangis saat menyadari bahwa ikan-ikan itu adalah kedua anaknya yang telah berubah.
BACA JUGA:Kisah Pahlawan Kulano Dagho dan Perdamaian yang Mereka Ciptakan | Cerita Rakyat Kepulauan Sangihe
Meskipun nasi telah menjadi bubur, dia merasa lega melihat mereka.
Penduduk desa mendengar kisah ini dan mendatangi kolam.
Meskipun ibu tersebut sangat sedih karena anak-anaknya berubah, penduduk desa menghiburnya.
Sejak saat itu, desa tersebut dikenal sebagai Desa Sungai Janiah (atau Desa Sungai Jernih).
BACA JUGA:Legenda La Magantang: Saudagar Kaya Raya dari Sulawesi yang Merantau ke Tanah Kalimantan
Kolam ini dianggap tempat suci, dan legenda ini memberikan pesan yang mendalam tentang pentingnya mematuhi pesan orang tua.