Mamanua dan Walang Sendow memulai perjalanan panjang mereka.
Di tengah perjalanan mereka, mereka bertemu dengan sebuah pohon besar yang tinggi, yang disebut Walangitan.
Mamanua meminta pohon tersebut untuk membantunya, dan pohon setuju asalkan ada balas jasa.
BACA JUGA:Legenda La Magantang: Saudagar Kaya Raya dari Sulawesi yang Merantau ke Tanah Kalimantan
Pohon itu ingin menjadi berguna bagi manusia, dan Mamanua menyetujui.
Namun, meskipun mereka naik ke puncak pohon, mereka masih belum mencapai kayangan.
Mereka melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan rotan panjang.
Mamanua memberikan tawaran yang sama, dan rotan setuju dengan syarat bahwa batang rotan yang dimanfaatkan akan menjadi barang yang berguna.
BACA JUGA:Legenda Mandangin | Kisah Keberanian, Pertapaan, dan Kebahagiaan, Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
Mereka naik ke punggung rotan, tetapi tetap belum bisa mencapai tujuan mereka.
Selanjutnya, mereka bertemu dengan seorang babi hutan, dan Mamanua memberikan tawaran yang sama.
Babi hutan ingin tahu apa yang akan dimakan manusia.
Setelah naik ke punggung babi hutan, mereka akhirnya mencapai tepi pantai.
BACA JUGA:Legenda Gunung Batu Bangkai di Loksado, Cerita Rakyat Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
Mamanua dan Walang Sendow beristirahat, dan Mamanua merenungkan perjalanan mereka.
Tiba-tiba, muncul seekor ikan besar. Mamanua meminta bantuan ikan tersebut, dan ikan ingin bahwa namanya akan disebut "ikan layar" dan setiap makanan yang sudah dimasak akan dicicipi olehnya.