Proses pembuatan replika ini melibatkan perubahan pada beberapa kawasan di sekitar lokasi, agar replika tersebut menyerupai situs asli dengan sebaik mungkin.
Upaya ini juga telah direncanakan beberapa tahun sebelumnya untuk memastikan perlindungan terhadap situs Gunung Padang yang sebenarnya, agar tidak terganggu oleh kunjungan wisatawan.
Salah satu pengelola situs tersebut, kang Jenal, menjelaskan bahwa ketika replika selesai dibangun, pengunjung hanya akan diperbolehkan mengunjungi replika tersebut, sementara situs asli akan tetap menjadi area penelitian arkeolog.
Proyek pembuatan replika ini masih berlangsung, dan nantinya, wisatawan tidak hanya akan menikmati replika Gunung Padang, tetapi juga berbagai fasilitas pendukung seperti tempat istirahat, tempat makan, dan minum.
BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Minta Guru Pantau Pedagang Sekolah
Situs Gunung Padang telah menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama para arkeolog dari seluruh dunia. Sejak dilakukannya eskavasi di sekitar tahun 2000-an untuk mengungkap misteri yang terkandung di dalamnya, situs ini semakin dikenal secara global.
Berbagai spekulasi termasuk kemungkinan adanya kandungan emas di bawah situs tersebut telah muncul. Namun, dengan pembuatan replika, harapannya adalah bahwa misteri yang belum terpecahkan ini akan segera terungkap.***