Endi segera melaporkan temuan ini kepada seorang penilik kebudayaan di Kecamatan Campaka, yang kemudian mengarahkan mereka untuk menyelidiki lebih lanjut.
BACA JUGA:Ustad Abdul Somad Bakal Isi Kajian di Empat Lawang, Berikut Lokasinya!
Hasilnya adalah penemuan sebuah punden berundak setinggi 885 meter di atas permukaan laut.
Meskipun situs ini telah dilacak oleh ilmuwan Belanda pada tahun 1914-an, penemuan tiga warga pada tahun 1979 mengubah pandangan kita tentang Gunung Padang secara signifikan.
Sejak saat itu, berbagai penelitian dan eksplorasi telah dilakukan di situs ini. Di samping itu, Gunung Padang juga menjadi tempat ziarah bagi banyak orang.
BACA JUGA:Misteri Gunung Rinjani Jejak Islam dalam Kisah Dewi Anjani ada Air Zam Zam dan Kabah
Saat ini, hanya Abidin yang masih hidup dari tiga orang yang pertama kali menemukan situs ini. Namun, keturunan mereka tetap menjaga dan merawat situs ini dengan penuh dedikasi.
Ada dua rute yang dapat digunakan untuk mencapai Gunung Padang. Pertama, dari Kota Cianjur, yang berjarak sekitar 50 kilometer, dapat ditempuh dengan kendaraan umum dengan angkot seharga sekitar Rp 3.000 per orang (pada tahun 2012).
Kemudian, dari Warung Kondang ke Desa Campaka, yang berjarak sekitar 20 km, dapat menggunakan angkot atau ojek dengan biaya sekitar Rp 60 ribu.
BACA JUGA:Pelamar PPPK di Empat Lawang Kesulitan Pasang e-Materai
Rute ini melalui Kecamatan Warung Kondang, Gekbrong, Cibeber, dan akhirnya Campaka.
Alternatif kedua adalah melalui Sukabumi, meskipun jalan raya dalam kondisi lebih buruk dibandingkan rute pertama.
Rute ini melintasi Kecamatan Sukaraja, Cireunghas, Gegerbitung (Sukabumi), dan Campaka.
BACA JUGA:Gunung Padang Menurut Anak Indigo, Mengungkap Penghuni Situs Gunung Padang, Gali Sampai Tuntas
Pengunjung juga dapat menggunakan angkot untuk rute ini, dengan biaya sekitar Rp 6.000 dari Sukabumi ke Warung Kondang.
Setelah tiba di Warung Kondang, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Campaka.