Gunung Padang, sebuah situs arkeologi terkenal di Indonesia, selalu memikat perhatian para peneliti dan masyarakat luas.
Namun, belakangan ini, proyek penelitian di Gunung Padang telah menjadi pusat perdebatan dalam dunia arkeologi Indonesia.
Pernyataan Staf Khusus Presiden saat itu, Andi Arief, untuk melanjutkan proyek penelitian terpadu di Gunung Padang dengan penggalian besar-besaran telah memicu ketidaksetujuan dan kekhawatiran.
Salah satu alasan adalah proyek ini dianggap berisiko memalukan citra bangsa Indonesia di mata dunia akademika internasional.
Para peneliti dan departemen terkait, seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Menristek, dan ESDM, memberikan rekomendasi bahwa tidak ada indikasi adanya bangunan dalam Gunung Padang.
BACA JUGA:Film Korea Terbaru Netflix Ballerina (2023), Berikut Kisahnya!
BACA JUGA:Gunung Padang Menurut Anak Indigo, Mengungkap Penghuni Situs Gunung Padang, Gali Sampai Tuntas
Sebaliknya, tudingan manipulasi laporan penelitian terhadap situs ini dikeluarkan oleh Andi Arief.
Kontroversi semakin memanas ketika Andi Arief meminta tiga menteri yang memimpin bersama seorang wakil menteri untuk mundur dari jabatannya karena dianggap bertindak manipulatif.
Bahkan, Prof. Dr. Mundardjito, seorang arkeolog yang peduli terhadap situs ini, menjadi sasaran tudingan dari Andi Arief.
Namun, yang menjadi perdebatan adalah motivasi sebenarnya di balik penggalian Gunung Padang.
Mengapa tiba-tiba Andi Arief begitu peduli pada situs arkeologi di Indonesia, hingga mau mengucurkan dana besar untuk mengungkapkan misteri Gunung Padang?