Orang Mesir tidak menggunakan mekanisme roda yang umumnya digunakan oleh peradaban lain.
Ada teori bahwa batu-batu itu ditata secara teratur ke piramida dalam serangkaian silinder.
BACA JUGA:Begini Cerita Suara Gamelan Ngunduh Mantu Gaib di Gunung Arjuno Misteri dari Masa Lampau
BACA JUGA:Mengungkap Petilasan Eyang Sakri Misteri di Gunung Arjuno Begini Ceritanya
Beberapa hieroglif bahkan menunjukkan bahwa sekelompok besar orang menarik kereta luncur dan menuangkan air ke tanah untuk mengurangi gesekan.
Dengan menghitung waktu pembangunan 30 tahun dan mempertimbangkan jumlah blok batu kapur sebanyak 2,3 juta di Piramida Besar, artinya satu blok diletakkan setiap 3 menit!
Untuk memotong balok-balok batu kapur ini, orang Mesir menggunakan perkakas tembaga dan abrasi pasir.
Bahan baku ini berasal dari 6,2 mil di selatan dan harus diangkut melintasi Sungai Nil dengan perahu.
BACA JUGA:Sinopsis Film Sosok Ketiga, Kisah Nyata Teror Gaib dan Poligami
BACA JUGA:Dampak Kelangkaan Air di Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Warga Terpaksa Turun Ke Sungai Musi
Jalur yang melilit piramida memungkinkan penempatan setiap blok, dan sisa-sisa jalur tersebut masih dapat ditemukan di dekat beberapa piramida.
Ada pandangan yang mengklaim bahwa piramida dibangun oleh budak, tetapi banyak sarjana saat ini menolak kepercayaan tersebut.
Pekerja pertanian sering membangun karya besar seperti katedral Eropa setelah musim panen dan tanam berakhir, yang memberikan banyak tenaga kerja yang tersedia untuk membangun piramida.
Selain itu, banjir Sungai Nil yang sering terjadi secara konsisten mengganggu penggunaan lahan pertanian.
BACA JUGA:Sinopsis Film Pilot, 'The Pilot' Kisah Antara Misi Berbahaya dan Drama Keluarga
BACA JUGA:Manfaat Cuaca Panas bagi Nelayan Pangandaran, Kakap Merah Rejeki yang Berlimpah