Sejarah Romawi Kuno, Lupercalia, Ritual Wanita Dicambuk untuk Kesuburan

Kamis 05-10-2023,20:31 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Gua ini menjadi situs suci yang menjadi pusat festival, melambangkan alam dan aspek feminitas yang memelihara.

Dewa yang sangat terkait dengan Lupercalia adalah Lupercus, sering diidentifikasi sebagai dewa Faunus atau Pan yang lebih terkenal.

Lupercus adalah dewa penggembala yang dipercayai melindungi kawanan ternak dari serigala dan bahaya lainnya.

Ritual festival ini bertujuan memohon berkah kesuburan dan kemakmuran, baik bagi hewan ternak maupun masyarakat Roma.

BACA JUGA:Mitos Harta Karun Terkutuk Dewi Rengganis dalam Pendakian ke Puncak Argopuro

Ritual Unik dalam Festival Lupercalia Salah satu aspek yang paling mencolok dari Lupercalia adalah ritualnya yang aneh dan unik.

Festival dimulai dengan pengorbanan kambing dan terkadang anjing di Gua Lupercal di Bukit Palatine.

Hewan-hewan ini dipilih karena memiliki asosiasi simbolis dengan kesuburan dan perlindungan.

Setelah pengorbanan, Luperci, pendeta yang didedikasikan untuk Lupercus, akan menguliti hewan kurban dan memotong kulitnya menjadi tali panjang.

BACA JUGA:Ada Penjaga Berpakaian Perajurit, Penghuni Gunung Padang Menurut Warga dan di Mata Paranormal, Mitos atau Fakt

Dalam keadaan hanya mengenakan cawat yang terbuat dari kulit hewan kurban, mereka memulai ritual lari mengelilingi Bukit Palatine.

Tidak seperti lari biasa, Luperci akan menyerang penonton, terutama perempuan, dengan tali kulit ini, dan ini adalah bagian dari festival yang sangat dinantikan.

Wanita akan memposisikan diri mereka di sepanjang rute lari.

Dipercayai bahwa pukulan ini akan meningkatkan kesuburan dan meredakan rasa sakit saat melahirkan.

BACA JUGA:SOSOK TAK KASAT MATA! Penghuni Gunung Padang Menurut Warga dan di Mata Paranormal, Mitos atau Fakta !

Ritual ini memiliki makna simbolis, dianggap dapat menyucikan tanah dan manusia, mengusir roh jahat, dan menghindarkan dari kemalangan.

Kategori :