RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Komunitas suku Tidung, yang merupakan etnis asli yang mendiami pesisir utara Kalimantan hingga Sabah, Malaysia, memiliki warisan budaya yang kaya.
Termasuk berbagai cerita mistis yang telah diceritakan turun-temurun dari generasi ke generasi.
Legenda dan karakter hantu dalam cerita-cerita ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, mempengaruhi cara berpikir dan tindakan sehari-hari.
Namun, seberapa nyata legenda ini, dan apakah hantu-hantu ini seseram yang dibayangkan?
BACA JUGA:Kisah Kutukan Dewi Ambarsari, Pejabat Terancam Celaka Masuk di Desa Ini, Benarkah?
Mari kita eksplorasi beberapa karakter seram dalam mitologi Tidung.
1. Siad: Siad adalah sosok menakutkan yang muncul ketika langit mendung dan hujan akan turun. Orang tua sering mengingatkan anak-anak agar berhati-hati ketika keluar rumah dalam kondisi seperti ini.
2. Tumber Bauk: Tumber Bauk diyakini berbentuk seperti sapi dan hanya muncul pada tengah malam, khususnya di malam Jumat. Ini adalah salah satu hantu yang membuat orang tua memberikan peringatan kepada anak-anak mereka.
3. Bebalan: Bebalan adalah mahluk yang mencari darah, terutama pada malam Jumat. Orang tua menceritakan bahwa mereka bersembunyi di bawah ranjang.
4. Andau: Andau memiliki kaki terbalik dan sering berada di belakang rumah. Orang tua memperingatkan anak-anak untuk tidak keluar di malam hari, terutama di hutan. Ada juga versi lain yang menggambarkan Andau sebagai sosok yang sering terdengar menangis tanpa terlihat.
5. Puntianak: Mirip dengan karakter Puntianak di komunitas lain di Indonesia, Puntianak Tidung mencari wanita hamil tua untuk mengambil janin bayinya. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa Puntianak tinggal di pohon yang banyak benalunya.
6. Perakang: Perakang adalah mahluk halus dengan mata merah dan gigi tajam. Konon, mereka dapat diusir dengan menggunakan daun kelor.
7. Aki Ungkung: Aki Ungkung sering muncul saat senja dan suka berbaring di atas kasur tanpa terlihat. Orang tua menceritakan keberadaannya kepada anak-anak ketika mereka masih bermain saat magrib.
BACA JUGA:Wujud Orang Bunian, Simak Kisah Dokter Cantik Shalat Berjemaah dengan Orang Bunian