Oleh karena itu, penting untuk memberikan himbauan kepada para peziarah agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menyimpang dari ajaran keagamaan.
Sumur Tujuh Misterius:
Selain Batu Kopeah, terdapat juga "Sumur Tujuh" yang berlokasi tidak jauh dari Keramat Kapunduhan.
BACA JUGA:Maju Caleg Dapil Lahat I, Ahmad syahri Kurnianto: Untuk Penyambung Lidah Masyarakat
Keunikan sumur ini adalah bahwa ia telah ada sejak lama dan tidak ada yang tahu siapa yang membuatnya.
Sumur Tujuh ini memiliki tujuh lubang dengan diameter yang berbeda-beda, dan air yang terdapat di dalamnya diyakini memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit serta meningkatkan derajat seseorang.
Hal ini menjadikan Sumur Tujuh sebagai tempat yang sangat identik dengan Kepercayaan dan misteri.
Selain keunikan-keunikan tersebut, nama "Kapunduhan" sendiri memiliki sejarah tersendiri.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Nusantara, Benarkah Portugis Sudah Masuk Dalam Peta Orang Jawa?
Nama ini berasal dari masa peperangan antara Siti Hajar dan pasukan Suku Bajo.
Kapunduhan sendiri memiliki arti "tempat pembunuhan" atau "tempat kematian."
Peperangan ini tidak terjadi tanpa alasan, melainkan berkaitan erat dengan perang agama.
Siti Hajar, seorang penyebar agama Islam dari Cirebon, berdakwah di daerah yang sekarang disebut Kapunduhan.
BACA JUGA:Mitos Makhluk Astral di Jalan Cadas Pangeran Lempar Rokok atau Koin Sebagai Tradisi Perlindungan
Setelah memenangkan pertempuran, nama Desa Kapunduhan pun memiliki makna "tempat pembunuhan" sebagai simbol kemenangan dalam perang agama.
Dengan sejarahnya yang kaya dan keunikan-keunikan yang ditawarkan, Batu Kopeah dan Keramat Kapunduhan di Kabupaten Lebak, Banten, menjelma menjadi destinasi wisata religi yang menarik dan penuh makna bagi para pengunjung yang mencari pengalaman spiritual dan sejarah.(*)