Kedua putri bersyukur dan segera mengenakan pakaian mereka.
Mereka mengundang pemuda itu ke istana sebagai tanda terima kasih.
Namun, masalah muncul ketika ternyata kedua putri jatuh cinta pada pemuda tersebut.
Pemuda itu memilih sang kakak sebagai pasangannya, meninggalkan sang bungsu dalam kesedihan yang mendalam.
Tanpa bisa menahan kesedihannya, sang adik berlari dan menceburkan diri ke dalam sumur yang biasa digunakan untuk mandi.
Masyarakat sekitar percaya bahwa air sumur ini adalah air mata putri yang tak pernah berhenti menangis.
Mereka meyakini bahwa air sumur tersebut memiliki khasiat penyembuhan, sehingga banyak yang datang untuk berziarah dan mandi di sana.
Sumur Putri bahkan memberi nama pada Kelurahan Sumur Putri di Telukbetung, Bandar Lampung, dan menjadi tempat yang dihormati oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Gunung Datuk, Keindahan Alam, Sejarah yang Tersembunyi, dan Kesan Tapak Kaki Hang Tuah
Kisah Sumur Putri tidak hanya sebuah legenda, tetapi juga bagian dari sejarah dan budaya yang terus dilestarikan oleh penduduk setempat.
Kisah ini mengingatkan kita akan kekuatan cinta dan kehilangan, serta bagaimana legenda dapat menjadi jendela ke dalam masa lalu yang memengaruhi identitas dan budaya suatu daerah.
Itulah mengapa Legenda Sumur Putri tetap hidup dan dihargai hingga hari ini, sebagai pengingat akan keindahan, kepedihan, dan keabadian cinta.(*)