Bagaimana Gunung Padang, sebuah bukit yang terletak di Pulau Jawa, bisa menjadi bagian dari misteri Bahtera Nabi Nuh?
Apa yang telah ditemukan oleh para peneliti di lokasi ini? Bagaimana temuan ini dapat mengubah pandangan kita tentang sejarah dan peradaban manusia?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penemuan baru yang menghebohkan di Gunung Padang, mengungkap misteri yang tersembunyi di dalamnya, dan mencoba untuk memahami dampaknya terhadap pemahaman kita tentang perjalanan manusia di masa lalu.
BACA JUGA:Eksplorasi Keberadaan dan Sifat Ainul Hayat, Mata Air Keabadian dalam Tinjauan Ilmu Sains
Penemuan ini mungkin akan mengubah cara kita melihat Bahtera Nabi Nuh dan memahami sejarah awal manusia.
Pada periode tahun 1947-1952, seorang gembala berhasil menemukan tujuh gulungan manuskrip kuno di gua Qumran, di padang pasir Yudea, di tepi barat dekat Laut Mati.
BACA JUGA:Nelayan Temukan Harta Karun Sriwijaya di Dasar Sungai Musi
Manuskrip itu kemudian dikenal sebagai gulungan Laut Mati yang terdiri atas 981 teks dan memiliki nilai religius serta historis tinggi.
Selain digunakan sebagai tempat penimbunan pangan, beberapa orang juga curiga bahwa Bahtera Nuh sebenarnya adalah piramida Mesir.
Namun, perlu dilakukan kajian ulang mengenai waktu dibangunnya piramida Mesir, seberapa besar ukurannya, dan juga masa ketika Nabi Nuh hidup.
BACA JUGA:Gunung Jabal Qaf, Keajaiban yang Tersembunyi, Ini Rute, Harga, dan Biaya Menuju Jabal Qaf
Tidak hanya itu, di Indonesia, bangunan megalitik Gunung Padang, Jawa Barat, juga disinyalir memiliki struktur berbentuk piramida.
Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa lapisan 1 berusia 3.500 tahun, lapisan 2 berumur 8.000 tahun, dan lapisan 3 sekitar 9.500 hingga 2.800 tahun.
BACA JUGA:Misteri Gunung Jabal Qaf, Terdapat 500 Bukit Dibuat Dari Air yang Dibekukan, Begini Ceritanya!
Piramida Gunung Padang, dengan usia antara 15.000 hingga 25.000 tahun sebelum masehi, jauh lebih tua daripada piramida Mesir yang dibangun pada 2.700 tahun sebelum masehi.