EMPATLAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Rinjani, salah satu gunung tertinggi di Indonesia, bukan hanya tempat yang mempesona secara alamiah, tetapi juga merupakan tempat yang kaya akan mitos dan tradisi.
Salah satu mitos yang berkembang di sekitar Gunung Rinjani adalah larangan berpikiran negatif.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mitos ini dan mencoba memahami signifikansinya dalam budaya pendakian di gunung ini.
Mitos Larangan Berpikiran Negatif Ada kepercayaan yang kuat di kalangan masyarakat sekitar Gunung Rinjani bahwa berpikiran negatif dapat membawa dampak negatif dalam pendakian.
BACA JUGA:Mitos dan Larangan Menginjak Area Terlarang di Gunung Rinjani
Mitos ini telah mewarnai pengalaman pendaki selama bertahun-tahun.
Menurut mitos ini, berbicara atau memikirkan hal-hal negatif saat mendaki Gunung Rinjani dapat membuatnya menjadi kenyataan.
Ini berarti bahwa sikap mental seseorang dapat memengaruhi kesuksesan pendakian mereka.
Untuk menghormati mitos ini, beberapa pendaki dan pemandu lokal telah menetapkan aturan dan pantangan khusus.
Salah satu aturan yang paling ditekankan adalah menjaga pemikiran positif sepanjang perjalanan.
Pendaki diminta untuk menghindari berbicara tentang hal-hal buruk yang dapat terjadi selama pendakian dan menggantinya dengan pemikiran yang optimis.
Selain itu, ada juga larangan menggunakan kata-kata atau ungkapan negatif yang dapat "mengundang" masalah.
Misalnya, pendaki dilarang menggunakan kata-kata seperti "tidak bisa" atau "gagal." Ini dianggap sebagai tindakan yang dapat membuka pintu bagi kesulitan.