Namun, ketika malam tiba, pengalaman yang lebih dari sekadar pemandangan alam indah menanti mereka.
Di bawah puncak Gunung Merapi terdapat daerah batuan dan pasir yang dikenal dengan nama Pasar Bubrah.
Masyarakat setempat dan para pendaki yang pernah menginjakkan kaki di sini percaya bahwa tempat ini sangat angker.
Pasar Bubrah sering dianggap sebagai pasar besar Keraton Merapi, dengan batu-batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi roh dan makhluk halus.
Ketika para pendaki mencapai kawasan ini, mereka akan dihimbau untuk menjaga kata dan perilaku, menghormati kepercayaan setempat, dan merenungkan hubungan antara manusia dan alam.
Keangkeran Pasar Bubrah menambahkan nuansa misteri pada Gunung Api Merapi yang sudah memukau.
Ini adalah cerminan kuat akan bagaimana alam dan budaya dapat saling tumpang tindih di tempat-tempat yang penuh dengan keajaiban dan bahaya.
Meskipun menjadi tempat yang penuh tantangan, Gunungapi Merapi dan Pasar Bubrah tetap menjadi destinasi yang menarik.
Bagi para petualang yang mencari pengalaman yang tak terlupakan di tengah kemegahan alam Indonesia yang mempesona. (*)