Yang lebih aneh lagi, di tengah-tengah kekacauan itu, seseorang mendengar suara lemah yang mengulang-ulang kata-kata yang sama, "Pitik Sak Kandhange."
BACA JUGA:Misteri Pulau Galang, Penampungan Manusia Perahu, Banyak Yang Menjadi Korban, Ngeri!
Apakah sosok tua itu memiliki kaitan dengan kecelakaan tersebut? Dan apa yang sebenarnya dimaksud dengan "Pitik Sak Kandhange"?
Kisah misterius ini menggugah rasa ingin tahu dan ketakutan dalam hati penduduk desa, yang mulai menyelidiki jejak-jejak misterius ini untuk mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi.
Dalam artikel ini, kita akan menyelusuri lebih dalam misteri "Pitik Sak Kandhange" dan kisah tragis kecelakaan bus yang terjadi di desa tersebut.
Mari kita mulai dengan merunut peristiwa-peristiwa yang membawa misteri ini ke permukaan, dan mencoba mengurai benang merah di balik cerita ini yang penuh teka-teki.
Rawa Pening, sebuah perjalanan yang mengagumkan untuk mengeksplorasi kecantikan alam semesta, adalah salah satu tempat tersembunyi yang patut dikunjungi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dengan luas mencapai sekitar 2.670 hektar, Rawa Pening mempesona pengunjung dengan panorama danau yang luas yang membentang di antara empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Ambarawa, Tuntang, dan Banyubiru,
Rawa Pening menawarkan pengalaman alam yang memukau, terutama bagi para pecinta alam dan penjelajah.
Terletak di cekungan alami antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran, Rawa Pening adalah perpaduan indah antara alam dan kemanusiaan.
Salah satu daya tarik utama Rawa Pening adalah danau yang menghampar luas.
Danau ini bukan hanya menjadi sumber keindahan visual, tetapi juga menawarkan berbagai kegiatan rekreasi seperti perahu dayung dan memancing.
Ini adalah tempat yang sempurna untuk berjalan-jalan santai atau bersepeda sambil menikmati keindahan alam pedesaan.