Tak hanya itu, bale, bangunan tradisional Jawa Barat, juga dapat ditemukan di Desa Sirnabaya.
Bale adalah rumah tradisional yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pertemuan adat, perayaan budaya, atau sekadar tempat berteduh.
Pengunjung dapat menjelajahi bale-bale ini dan merasakan atmosfer klasik yang memancar dari setiap struktur kayu dan bambu.
Di Desa Sirnabaya ini banyak peninggalan sejarah dari zaman Kerajaan Singopuro yang menjadi cikal bakal penyebaran Islam di Cirebon.
BACA JUGA:Penjelasan Ilmiah, Mengungkap Rahasia Suara-Suara Aneh di Jembatan Ancol
Banyaknya peninggalan berharga ini telah mendorong Desa Sirnabaya untuk fokus pada pengembangan sebagai desa wisata religi.
Tujuan ini adalah upaya untuk menjaga dan menghormati sejarah serta budaya yang kaya, sambil memberikan pengalaman yang bermakna bagi pengunjung yang tertarik untuk menjelajahi asal-usulnya.
Meskipun telah mengambil langkah penting menuju status desa wisata religi, perjalanan Desa Sirnabaya masih panjang.
Diperlukan upaya lebih lanjut untuk menjaga dan melestarikan warisan berharga ini, serta untuk mempromosikan desa ini kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
BACA JUGA:Buku Rubaiyat dan Kode Rahasia, Teka-teki Kasus Pria di Pantai Somerton
Dengan situs bersejarah yang begitu mengagumkan, seperti makam Nyai Subang Larang, peninggalan kentongan, dan bale tradisional yang memikat, Desa Sirnabaya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan dalam menggali dan merayakan kekayaan sejarah dan budaya Jawa Barat.
Dengan usaha bersama masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, kita dapat melihat masa depan yang cerah bagi Desa Sirnabaya sebagai destinasi wisata yang tak terlupakan. (*)