Pulau Penyengat menyimpan banyak peninggalan bersejarah, termasuk Makam Raja Ali Haji dan Masjid Sultan.
Makam Raja Ali Haji adalah salah satu situs penting yang dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir seorang Pahlawan Nasional Riau yang juga seorang sastrawan Melayu pada abad ke-19.
Di dalam makam ini, terdapat berbagai gurindam yang tertulis di dinding bangunan, menciptakan atmosfer yang sangat khas.
BACA JUGA:Misteri Area 51, Rahasia Tersembunyi di Gurun Nevada
Wisata dengan Becak Motor
Untuk menjelajahi berbagai tempat menarik di Pulau Penyengat, pengunjung dapat menggunakan becak motor.
Biaya transportasi ini sekitar Rp 30.000 untuk dua orang dan Rp 40.000 untuk tiga orang. Dengan becak motor ini, pengunjung dapat dengan mudah mengelilingi pulau dan mengeksplorasi semua keindahan dan sejarah yang ada.
BACA JUGA:Harta Karun Belanda di Gunung Salak, Misteri yang Tak Terpecahkan seperti ini ceritanya
Asal Nama "Penyengat"
Pulau Penyengat juga memiliki cerita unik mengenai asal usul namanya. Pulau ini sering disebut sebagai "pulau pangkeas," yang dalam bahasa lokal berarti buaya.
Hal ini karena bentuk pulau ini mirip dengan buaya jika dilihat dari Kota Tanjung Pinang.
Legenda mengatakan bahwa pulau ini awalnya adalah tempat para nelayan mencari air tawar, tetapi mereka sering kali tersengat oleh ribuan hewan penyengat saat mengambil air.
BACA JUGA:Misteri Pulau Galang, Penampungan Manusia Perahu, Sebuah Perpaduan Antara Kecantikan dan Kengerian
Misteri dan Kepercayaan Supranatural
Bagi mereka yang tertarik dengan hal-hal mistis, Pulau Penyengat juga menawarkan pengalaman yang menarik.
Istana Kantor di pulau ini diketahui seringkali menjadi tempat terjadinya hal-hal yang tidak masuk akal.