Bus Hantu Rawa Pening Bermula Kisah Pitik Sak Kandhange, Berikut Ceritanya!
SEMARANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Rawa Pening, sebuah danau megah yang terhampar di antara empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Ambarawa, Tuntang, dan Banyubiru, telah lama menjadi destinasi alam yang menakjubkan bagi wisatawan.
Dikelilingi oleh Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran, danau ini memukau dengan keindahan alamnya yang mempesona.
Namun, di balik panorama alam yang indah ini, Rawa Pening juga menyimpan misteri dan mitos mistis yang telah merajut benang-benang cerita dalam budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Kisah Orang Bedung di Gunung Ranai Natuna, Kepulauan Riau
Rawa Pening adalah salah satu dari sedikit danau di Indonesia yang terletak di dataran tinggi.
Dengan luas mencapai sekitar 2.670 hektar, danau ini memberikan pemandangan alam yang menakjubkan.
Airnya yang jernih mencerminkan sinar matahari, menciptakan suasana yang damai dan romantis.
Para pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti perahu dan mendaki di sekitar danau.
BACA JUGA:Pulau Galang: Mengungkap Misteri Pulau Berhantu di Kepulauan Riau
Namun, keindahan alam yang memukau ini juga dikelilingi oleh pegunungan yang tinggi, seperti Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran, yang menambah pesona danau ini.
Keberadaan gunung-gunung tersebut membuat Rawa Pening tampak seperti mahakarya alam yang tak tergantikan.
Misteri dan Mitos Rawa Pening
Selain keindahan alamnya, Rawa Pening juga dikenal karena misteri dan mitos yang melingkupinya. Salah satu cerita mistis yang terkenal adalah tentang "Pitik Sak Kandhange," yang berarti "Ayam beserta kandangnya."
BACA JUGA:Legenda Batu Rantai di Kepulauan Riau, Kebijakan Seorang Anak Kecil