Ki Hajar kemudian memotong lidah ini dengan keris sakti, dan lidah tersebut menjelma menjadi Tombak Baru Klinting yang terkenal sakti di Jawa.
Menghancurkan Desa dengan Lidi Ajaib
BACA JUGA:Cerita Mistis dan Kekuatan Astral, Misteri Pantai Karang Bolong
Setelah bertemu ayahnya, Baru Klinting turun gunung dan menemukan sebuah desa yang sedang berpesta dengan memakan seekor ular raksasa.
Saat Baru Klinting meminta makanan karena lapar, warga desa justru mengusirnya.
Hanya seorang nenek yang memberinya makanan dan membantunya.
Karena kesal, Baru Klinting menancapkan sebuah lidi ajaib dan menantang warga desa untuk mencabutnya.
BACA JUGA:Cerita Mistis dan Kekuatan Astral, Misteri Pantai Karang Bolong
Meskipun semua warga mencoba, tak satupun yang berhasil.
Akhirnya, Baru Klinting mencabut lidi tersebut, dan air pun mengalir deras, menenggelamkan seluruh desa, kecuali sang nenek yang Baru Klinting telah berpesan untuk menaiki lumpang saat air mulai membanjiri desa.
Asal Mula Alamiah Rawa Pening
Selain legenda yang menyertainya, Rawa Pening juga memiliki asal usul alamiah yang menarik.
BACA JUGA:Gerbang Dunia Lain, Misteri Pantai Karang Bolong dalam Sejarah Kesultanan Banten
Terletak di antara tiga gunung, yaitu Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Merbabu, danau ini adalah cekungan terendah.
Aliran air dari tiga gunung tersebut dulunya mengalir ke cekungan Rawa Pening, menciptakan ekosistem yang kaya dan mendukung kehidupan bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Kerajaan Ghaib di Rawa Pening