WOW! di Kebumen Ada Tirai Pembatas Antara Dunia Fana dan Alam Gaib

Senin 11-09-2023,12:17 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Mengungkap Keunikan Batu Purba

Situs Watu Kelir berlokasi di Kali Muncar atau Sungai Muncar, agak menurun dari tempat kendaraan dapat diparkir. 

Di situs ini, kita dapat melihat batu rijang berwarna merah yang membentang sekitar 100 meter di sepanjang dinding Kali Muncar. 

Batuan sedimen ini diyakini berusia sekitar 80 juta tahun, mengungkapkan bahwa Karangsambung adalah dasar samudera yang terangkat oleh proses geologi.

BACA JUGA:Suara Gamelan di Rawa Pening Suatu Pertanda Mengerikan, Apa Itu? Misteri Pitik Sek Kandhange Salah Satunya

Pemandangan situs Watu Kelir, jika dilihat dari seberang sungai, mirip dengan layar pertunjukan wayang kulit dengan gamelan yang memukau. 

Di bagian atasnya, terdapat batuan beku yang bentuknya menyerupai kenong dan gong, alat musik tradisional Jawa. 

Keunikan bentuk batuan ini diyakini menjadi dasar bagi legenda Watu Kelir yang mengalunkan suara gamelan.

Cagar Alam Geologi Karangsambung, Kotak Hitam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

BACA JUGA:Di Balik Kabut Gunung Bromo, Cerita Mistis dari Penduduk Lokal

Situs Watu Kelir hanyalah salah satu bagian kecil dari Cagar Alam Geologi Karangsambung, yang mencakup 22 ribu hektar wilayah di Kabupaten Kebumen, Banjarnegara, dan Wonosobo. 

Cagar alam ini menyimpan berbagai jenis batuan yang berusia antara 60 hingga 120 juta tahun, menjadikannya semacam "kotak hitam" untuk memahami proses-proses kebumian yang terjadi dalam sejarah panjang Bumi.

Meskipun situs ini dihiasi dengan mitos dan cerita misterius, Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI tidak memandangnya sebagai masalah. 

Mitos-mitos ini mungkin adalah kearifan lokal untuk menjaga situs ini agar tetap terlindungi dan tidak rusak.

BACA JUGA:DRAMATIS! Tak Adanya Peralatan yang Memadai Buat Proses Evakuasi Korban Penguras Sumur Berlangsung Lama

Cagar Alam Geologi Karangsambung adalah harta karun ilmu pengetahuan yang tak ternilai, dan perlu dijaga agar tetap menjadi kamus abadi bagi perkembangan pengetahuan manusia, baik di masa sekarang maupun masa depan. 

Kategori :