Kisah ini dimulai dari mimpi seorang sesepuh warga sekitar danau yang misterius.
Dalam mimpi tersebut, seorang sosok tua berjenggot panjang muncul dan meminta "Pitik Sak Kandhange."
Mimpi ini berulang tiga kali berturut-turut, meninggalkan si sesepuh desa dalam kegelisahan karena tidak mengerti makna pesan tersebut.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Coba Kuras Sumur, 2 Warga Terkapar Diduga Akibat Gas Beracun
Tiga hari setelah mimpi tersebut berulang, terjadi tragedi mengerikan di jembatan utama jalan raya Solo-Semarang.
Sebuah bus mengalami kecelakaan, terguling, dan tenggelam ke dalam Rawa Pening bersama dengan seluruh penumpangnya.
Tidak ada korban yang selamat dari kecelakaan itu.
Akhirnya, masyarakat lokal memahami bahwa mimpi si sesepuh desa adalah pertanda dari kejadian tragis ini.
Meskipun insiden itu terjadi puluhan tahun yang lalu, pada tahun 1970-an, mitos tentang "Pitik Sak Kandhange" tetap hidup dan menjadi bagian penting dari budaya danau Rawa Pening.
Kisah ini mengingatkan kita akan keajaiban dan misteri yang menyelimuti danau yang begitu indah ini, yang juga mewarisi kisah-kisah mistis dari masa lalu yang kaya akan legenda dan mitos.
Rawa Pening, dengan segala pesona alamnya dan misteri yang menyelimutinya, adalah sebuah tempat yang menggabungkan kecantikan alam dan legenda lokal yang memikat.
Bagi para pengunjung, Rawa Pening memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
BACA JUGA:TURUN HARGA! Hp OPPO A54 RAM 6 GB, Kombinasi Harga Terjangkau dan Performa Sederhana
Baik dari segi keindahan alamnya maupun cerita misterius yang terus menghiasi kisahnya. (*)