Karena bau yang menyengat, orang-orang Suku Luwu terpaksa mengasingkannya ke hutan.
Putri Tandampalik yang cantik dan terasing pun hidup kesepian di dalam hutan.
Suatu hari, saat ia duduk di tepi sungai, merasa sangat sedih, tiba-tiba muncul seorang kerbau yang sangat besar dan berkilauan.
Kerbau itu dengan lembut menjilati kulit Putri Tandampalik.
BACA JUGA:5 Kisah Mistis Tentang Misteri Rawa Pening
Ajaibnya, setelah itu, penyakit kulit Putri Tandampalik perlahan-lahan menghilang tanpa bekas, dan bau busuk yang menyengat pun menghilang.
Terkejut dan bersyukur, Putri Tandampalik menyadari bahwa kerbau tersebut adalah makhluk ajaib yang datang untuk menyelamatkannya.
Dengan kecantikan yang kembali dan kulitnya yang bersih, Putri Tandampalik kembali menjadi seperti dulu.
Dalam pengasingannya, Putri Tandampalik belajar bahwa pengorbanan demi kedamaian dan kebaikan suku adalah tindakan mulia.
Keajaiban yang dialaminya karena kerbau ajaib mengingatkannya akan pentingnya pengorbanan untuk melindungi yang tercinta.
Dan sejak itu, Putri Tandampalik hidup dengan rasa syukur dan tekad untuk menjaga perdamaian dan kebahagiaan sukunya.
Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa pengorbanan selalu berbuah baik, dan kadang-kadang keajaiban dapat datang dari tempat yang tak terduga untuk menyelamatkan kita dari kesulitan. (*)