Ribuan buah bakau tiba-tiba jatuh dan menusuk para pasukan tersebut, melumpuhkan mereka.
Sementara itu, tanpa disadari oleh Ratu Cik Sima, ketujuh putrinya telah tewas dalam lubang persembunyian karena bekal mereka habis. Ratu Cik Sima yang sedih tak tertahankan akhirnya wafat.
Legenda Putri Tujuh telah menjadi cerita yang sangat terkenal di Dumai, dan masyarakat meyakini bahwa nama kota "Dumai" berasal dari kata "d'umai" yang diucapkan oleh Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Mayang Sari.
Di Dumai, kita dapat menemukan situs bersejarah seperti pesanggarahan Putri Tujuh, yang terletak di kompleks kilang minyak PT Pertamina Dumai, yang juga dikenal sebagai Kilang Putri Tujuh.
BACA JUGA:LEGENDA DI TANAH JAWA! Rawa Pening, Danau Megah yang Diramaikan oleh Suara Gamelan Misterius
Bukit Hulu Sungai Umai, tempat pertapaan jin, diberi nama Bukit Jin, dan konon peristiwa penyerangan pasukan Pangeran Empang Kuala terjadi di kawasan Bandar Bakau, yang sekarang menjadi Situs Legenda Putri Tujuh.
Legenda Putri Tujuh juga menciptakan lirik untuk nyanyian pengiring Tari Pulai dan Asyik Mayang, yang masih digunakan oleh para tabib saat mengobati orang sakit hingga saat ini. (*)