Menurut legenda yang terus beredar, Pangeran Tawangalun adalah salah satu dari anak-anak Raja Majapahit yang misterius hilang atau mencapai tingkat moksa ketika sang Raja tengah menjalani pertapaan.
BACA JUGA:WOW! Ada Misteri di Balik Keindahan dan Keunikan Pantai Padang Padang Bali, Kapal Ho Tsai Fa No 18
Konsep moksa sendiri adalah ajaran yang berasal dari agama Hindu dan Buddha, yang mengartikan kebebasan dari belenggu dunia materi dan pembebasan dari siklus reinkarnasi.
Meskipun banyak yang skeptis, sebagian masyarakat masih tetap mempercayai bahwa Kerajaan Macan Putih eksis hingga saat ini.
Konon, kerajaan ini kadang-kadang terlihat dalam bentuk spiritual pada malam Jumat Kliwon.
Legenda ini juga mengaitkan Pangeran Tawangalun dengan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul.
Namun, ada catatan yang berbeda dalam Babad Tawang Alun yang menyangkal hubungan ini.
Menurut sumber sejarah, Tawangalun adalah moyang dari para penguasa di Macan Putih, wilayah pedalaman Banyuwangi.
BACA JUGA:Penguasa Laut Selatan Indonesia, Sosok Selain Nyi Roro Kidul
Menurut penelitian oleh sejarawan Belanda, H.J de Graaf dan Th.G.Th. Pigeaud dalam "Kerajaan Islam Pertama di Jawa," tempat ini menjadi asal banyak bupati Banyuwangi dari abad ke-18 hingga ke-19.
Kisahnya menceritakan bahwa Tawangalun pergi menjalani pertapaan di kaki Gunung Raung, dan akhirnya mendapatkan wasilah untuk mendirikan sebuah kerajaan.
Inilah tempat berdirinya Kerajaan Blambangan setelah Tawang Alun berhasil membuka hutan Sudimara.
BACA JUGA:Cerita Dari Semarang Jawa Tengah, Ada Kisah Kereta Berjalan Sendiri, Melintasi 2 Stasiun
Macan Putih kemudian menjadi pusat pemerintahan bagi kerajaan yang ia dirikan.
Meskipun legenda ini masih memunculkan berbagai perdebatan, ia tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang kaya di Indonesia, mengingatkan kita akan pesona dan misteri Gunung Raung yang terus hidup dalam cerita rakyat.(*).