Dengan bantuan Wong Samar yang memiliki kekuatan gaib dan tak terlihat oleh mata prajurit musuh, kerajaan di Nusa Penida berhasil ditaklukkan.
Terdapat dua golongan Wong Samar yang diceritakan dalam masyarakat Bali.
Yang pertama adalah Wong Samar yang baik, yang hidup seperti manusia pada umumnya, sering berinteraksi dengan masyarakat, bahkan ikut kegiatan seperti berbelanja di pasar, berjalan-jalan di mal, serta berpartisipasi dalam ritual keagamaan di pura.
Mereka dikenal sebagai sosok yang sopan, baik hati, sering menolong manusia dalam berbagai situasi, melindungi dari bahaya, bencana alam, dan berbagai peristiwa yang tidak terduga.
BACA JUGA:Misteri Makhluk Astral di Jalan Legian Gang White Rose, Pantai Kuta
Di sisi lain, ada juga Wong Samar yang dianggap jahat.
Mereka sering menculik anak-anak, gadis, atau pemuda untuk dijadikan anggota keluarga atau pasangan hidup mereka.
Meskipun demikian, ada kisah tentang orang yang menikah dengan Wong Samar di pedalaman dan menjalani kehidupan yang harmonis, mirip dengan kehidupan manusia.
Kepercayaan pada Wong Samar adalah salah satu aspek menarik dari budaya dan spiritualitas Bali yang kaya.
BACA JUGA:7 Pilihan Prosesor Laptop Terbaik untuk Performa Optimal
Meskipun tidak dapat dipahami oleh akal manusia, keberadaan mereka tetap menjadi bagian penting dalam kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Bali. (*)