Di Bali, terdapat kepercayaan bahwa jika seseorang meninggal tanpa mendapatkan upacara pemakaman yang sesuai, atau jika kematian tersebut tidak wajar, arwahnya akan tetap berada di tempat terakhir dia menghembuskan nafas terakhirnya.
BACA JUGA:Cerita Mistis Pura di Bali: Jangan Bawa Jimat, Kalau Tidak Mau Sial
Setelah beberapa hari berlalu sejak kejadian tragis itu, masyarakat Ubud mengadakan upacara Ngiring.
Upacara ini bertujuan untuk menghantarkan para Dewa-Dewi dari satu Pura ke Pura lain.
Selama upacara Ngiring, yang menuju ke Pura yang terletak tepat di bawah jembatan, ada kabar yang muncul bahwa Dewi ikut hadir dalam upacara tersebut.
BACA JUGA:Cerita Mistis Pura di Bali: Ada Mata Air Yang Dapat Menyembuhkan Penyakit
Dia terlihat duduk sendirian dengan pakaian adat berwarna putih di tempat di mana kejadian mengerikan itu terjadi.
Orang-orang yang melihatnya terdiam, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam perjalanan itu, Dewi bahkan bertemu dengan Ibunya. Ibunya, dengan nada sedih, bertanya mengapa Dewi duduk sendirian.
Ibu Dewi yang penuh kesedihan menjawab bahwa Dewi telah meninggal.
BACA JUGA:Demokrasi di Athena dan Yunani Kuno
Orang lain pun berkomentar bahwa Dewi tampak sakit dan wajahnya pucat.
Dengan wajah yang penuh kesedihan dan air mata, Ibu Dewi akhirnya menjelaskan bahwa Dewi telah pergi selamanya.
Ibu lain yang melihat kebingungan itu kemudian membawa Ibu Dewi ke tempat terakhir kali dia melihat Dewi.
Namun, kenyataan yang menyakitkan adalah bahwa Dewi sudah tidak ada lagi di sana.
BACA JUGA:Pesona Romantis Jembatan Ancol, Indahnya Pemandangan di Bawah Cahaya Rembulan