Wanita Suku Mosuo Bebas Melakukan Hubungan dengan Pria yang Disukai

Jumat 01-09-2023,22:00 WIB
Reporter : Padri
Editor : itdisway

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Suku Mosuo, yang tinggal di daerah pegunungan terpencil di provinsi Yunnan, Tiongkok, telah menjadi sorotan dunia karena tradisi pernikahan yang unik yang mereka sebut "Walking Marriage."

Artikel ini akan menjelaskan apa itu tradisi Walking Marriage, bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan sehari-hari dan budaya Suku Mosuo, serta bagaimana tradisi ini berhubungan dengan sistem hubungan tanpa pernikahan yang telah menjadi ciri khas masyarakat ini.

Walking Marriage: Konsep Dasar

Tradisi Walking Marriage Suku Mosuo adalah suatu bentuk hubungan di mana pasangan hidup terpisah dan tetap tinggal di rumah masing-masing.

BACA JUGA:Tradisi Unik dan Nyeleneh Pemuda Suku Kalash Pakistan: Berhubungan dengan Gadis Hingga Wanita Bersuami

Dalam sistem ini, tidak ada pernikahan formal seperti yang kita kenal dalam budaya Barat.

Sebaliknya, pria dan wanita bebas untuk memilih pasangan mereka sendiri dan berkumpul di malam hari.

Setelah pertemuan malam, pria biasanya meninggalkan rumah wanita dan kembali ke rumah ibunya.

BACA JUGA:Tradisi Aneh Suku Dhinka Sudan: Menginjak Kotoran Sapi Sebagai Upacara Pemuda Dewasa

Penghormatan terhadap Ibu dan Keluarga Matrilinial

Sistem Walking Marriage menghormati peran penting ibu dalam masyarakat Mosuo yang didasarkan pada sistem matrilinial.

Keluarga matrilinial adalah unit dasar dalam masyarakat ini, dan harta turun-temurun diwariskan melalui jalur ibu.

Karena itu, perempuan memiliki peran dominan dalam rumah tangga dan pemilihan pasangan. 

BACA JUGA:Jangan Kaget, Kalau Berkunjung Ke Malaysia, ini Kebiasaan Aneh yang Memikat di Malaysia

Pria yang memasuki hubungan Walking Marriage biasanya mengunjungi rumah pasangannya di malam hari, dan anak-anak yang lahir dari hubungan ini akan tinggal bersama ibu mereka dalam rumah keluarga matrilinial.

Kategori :