BANJAR BARU, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Panglima Wangkang, seorang pahlawan kelahiran Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mungkin belum banyak dikenal oleh banyak orang, namun jasanya dalam Perang Banjar telah memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Panglima Wangkang, yang memiliki gelar Kyai Mas Demang bin Pambakal Kendet, lahir pada tahun 1812 di Marabahan.
Ia gugur di medan perang di Rembang pada petang Selasa tahun 1872.
Makam pahlawan ini berada di Jalan Panglima Wangkang Marabahan, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan.
Namanya tetap hidup berkat perannya yang luar biasa dalam sejarah Kalimantan Selatan.
Panglima Wangkang dikenal karena keistimewaannya yang membuatnya kebal terhadap senjata di medan perang.
BACA JUGA:Keajaiban Misteri Situs Watu Sigong di Jatinom, Klaten: Suara Gamelan yang Menggetarkan Malam
Dalam pertempuran sengit, ia selalu keluar tanpa luka, dan hal ini menciptakan kisah legendaris yang membangkitkan semangat perlawanan rakyat.
Meskipun demikian, Panglima Wangkang tidak bisa menghindari nasibnya yang tragis dalam pertempuran.
Peran penting Panglima Wangkang terletak pada keterlibatannya dalam Perang Banjar, sebuah konflik suku Bakumpai yang berlangsung selama 46 tahun untuk mempertahankan distrik Bakumpai yang kini dikenal sebagai Baritokuala.
Perang Banjar, yang dimulai pada tahun 1859 dan berakhir pada tahun 1955, merupakan salah satu konflik terlama dalam sejarah Indonesia.
Perang ini merenggut nyawa banyak penduduk pribumi Kalimantan Selatan yang berjuang melawan penjajahan Belanda.
Pada tanggal 25 November 1844, Panglima Wangkang dan 500 pengikutnya melakukan serangan terhadap ibu kota Banjarmasin.