Akhirnya, kereta menabrak struktur beton di ujung rel dan bahkan rumah-rumah di bantaran rel kelurahan Ciptomulyo.
Tragisnya, peristiwa ini menelan satu korban jiwa dan merusak tiga rumah penduduk.
Teknisi yang terlibat mengakui bahwa semua langkah pengamanan telah diikuti dengan benar.
Namun penyebab empat gerbong ini berjalan sendiri tetap menjadi misteri.
Kisah Kereta Api Eksekutif Gajayana yang berjalan sendiri membawa nuansa misteri dan kecanggihan teknologi yang terkadang sulit dijelaskan.
Meskipun era modern penuh dengan ilmu pengetahuan, masih ada fenomena-fenomena yang membuat kita tercengang dan merasa bahwa ada hal-hal di luar sana yang sulit dipahami sepenuhnya. (*)