Dalam kemarahan, Pangeran Aceh mengirim pasukannya ke Kedah untuk mengambil Puteri Zaleha, pengantin yang sebenarnya.
Namun, pencarian mereka sia-sia, karena Sultan Kedah telah menyembunyikan Zaleha di tempat yang jauh dan tersembunyi.
Di dalam hutan yang lebat, di tempat di mana cahaya bulan saja tak dapat menjangkau, Puteri Zaleha bersembunyi dari pandangan dunia.
Julukan "Puteri Lindungan Bulan" diberikan padanya, sebagai simbol dari tempat persembunyiannya yang terlindungi dari cahaya bulan.
BACA JUGA:7 Tradisi Malam Pertama Paling Aneh di Dunia, Nomor 5 Dapat Bonus Dari Tante Pengantin Wanita
Legenda tersebut menyebutkan bahwa bahkan setelah kematian Zaleha, cahaya bulan masih enggan untuk menyinari makamnya yang terletak di Bukit Seputeh.
Kisah ini terus diceritakan dari generasi ke generasi, menginspirasi orang-orang dengan pesan tentang pengorbanan, cinta, dan keindahan yang melebihi sekadar penampilan fisik. (*)