Dia terlebih dahulu duduk bersila di sebuah batu besar di depan mulut gua.
BACA JUGA:Kisah Kereta Berjalan Tanpa Masinis Dan Penumpang Di Stasiun Manggarai, Bikin Merinding!
Menurut dia, ada doa-doa khusus yang dipanjatkan dan meminta izin kepada penunggu gua yang tak kasat mata.
Di bagian atas mulut goa ini, terdapat tiga ular yang konon jelmaan sang penunggu goa. Namun, tidak semua pengunjung bisa melihatnya. Karena sesekali nampak, dan bersembunyi di antara celah batu.
Setelah berdoa, Makmur mengatakan bahwa kehadiran kami disambut baik oleh penguasa Gua Matu.
Lalu, atas arahan sang juru kunci, kami memasuki mulut Goa Matu melalui tangga menurun.
Mulut Goa yang kami masuki ini, konon dipercaya sebagai jendela, jika Goa Matu diibaratkan sebuah rumah. Sedangkan pintunya, ada di bagian lain.
Suasana di Dalam Goa Matu
Di dalam gua, aroma amoniak khas kotoran kelelawar semakin menyengat.
Kelelawar yang merasakan kehadiran kami pun terbang kian kemari di atas kami. Kondisi tanah yang kami pijak cukup lembab dan berair.
BACA JUGA:Mengungkap Istana Gaib Ditengah Hutan Jati Lamongan, Ada Apa Yah?
Selain karena minimnya udara dan cahaya matahari yang masuk ke goa ini, juga disebabkan oleh air laut yang masuk ke tempat ini kala gelombang pasang.
Selanjutnya, Pak Makmur memandu kami menuju bagian pintu goa yang justru ukurannya lebih kecil dan hanya bisa dimasuki satu orang secara bergantian.
Pintu ini mengantarkan kami ke bagian depan gua yang langsung menghadap ke laut lepas.
BACA JUGA:Diluar Logika Akal Sehat! Benarkah Ada Istana Gaib Dihutan Jati Lamongan? Ini Penjelasanya