Para tamu mengambil wadah dan mengisinya dengan sisa alkohol dan makanan dari resepsi.
Wadah berisi makanan kuah alkohol tersebut lantas diberikan pada pengantin sebagai 'bahan bakar' untuk malam pertama mereka.
Tamu-tamu bahkan bisa tinggal di kamar tidur untuk memastikan pengantin telah menghabiskan seluruh isi wadah.
BACA JUGA:Pulau Penyihir: Penelusuran Keberadaan Pulau Jawa yang Hilang
Dahulu, tradisi ini dilakukan menggunakan pispot. Menariknya, tradisi sup toilet ini masih berlangsung hingga kini.
Meski demikian, wadahnya disesuaikan dengan standar kebersihan modern
Beberapa tetap menyajikan sisa makanan dan minuman dalam mangkuk berbentuk mirip toilet sebagai lelucon.
BACA JUGA:Misterius! Mengintip Legenda Kota Gaib 'Padang 12' di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat
3. Diawasi mentor saat malam pertama - Afrika
Menurut budaya di Swahili, perjodohan merupakan sebuah norma.
Biasanya kedua pengantin tidak akan melihat satu sama lain sampai malam ketika mereka menikah.
Dalam praktik yang lebih kuno pada budaya mereka, pengantin perempuan akan dibimbing oleh seorang mentor pernikahan, atau yang disebut juga somo.
Nah, pemilihan mentor harus dari seorang kerabat pengantin perempuan yang usianya lebih tua.
Mentor yang dipilih merupakan figur seorang istri yang baik.
Uniknya dari tradisi ini, selain harus ikut membantu menyiapkan pernikahan, mentor akan diam di kolong tempat tidur ketika kedua mempelai melakukan hu....