Tradisi Sawer Sunda
Dalam bahasa Sunda, "Sawer" merujuk pada titik jatuhnya air dari ujung atap.
Tradisi ini dimulai dengan syair yang dinyanyikan, membawa makna spiritual bagi kedua mempelai.
Setelah itu, upacara berlanjut dengan pasangan menerima mangkuk yang berisi koin, beras, permen, dan kunyit.
Koin melambangkan harapan akan kemakmuran materi, yang nantinya akan dibagikan oleh pengantin wanita kepada para tamu.
BACA JUGA:Menembus Kabut: Kisah Seru Pendaki Berani Dika yang Menemukan Cinta di Bunian
Nasi melambangkan kemakmuran dalam hidup, permen menggambarkan sisi manis kehidupan, dan kunyit terkait dengan kemuliaan.
Momen Sawer menjadi istimewa, menjadi saat di mana kedua mempelai mendapat restu dari keluarga.
Ini juga mencerminkan bahwa cinta dan kasih sayang orang tua akan terus mengalir kepada pasangan.
BACA JUGA:Pendaki Berani Dika: Perjalanan Epsioda Menembus Kabut dan Menemukan Cinta di Dunia Bunian
Tradisi Sasak di Lombok
Salah satu tradisi pernikahan unik di Indonesia berasal dari suku Sasak di Lombok.
Sebelum pernikahan, pengantin pria harus "menculik" pengantin wanita dari keluarganya. Di masa lalu, ini juga dikenal sebagai "kawin lari," yaitu pernikahan rahasia di luar persetujuan keluarga.
Meskipun orang tua wanita telah menyetujui pernikahan, pengantin pria harus membayar denda jika tertangkap.
BACA JUGA:Punya Nilai Mistis, Berikut 5 Fakta Unik Ayam Cemani
Awalnya, setelah "diculik," pengantin wanita akan tinggal sementara di rumah kerabat pengantin pria.