Eyang Bromo dianggap sebagai sosok yang menjaga dan mengatur kehidupan di sekitar gunung.
Beberapa warga meyakini bahwa mereka harus memberikan sesajian atau persembahan kepada Eyang Bromo untuk mendapatkan perlindungan dan berkah.
BACA JUGA:Misteri Bunian: Petualangan Pendaki Berani Dika Melawan Kabut dan Mencari Cinta
4. Upacara Kasada
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh suku Tengger adalah upacara Kasada. Upacara ini diadakan setiap tahun pada bulan ke-14 dalam penanggalan Tengger, sebagai penghormatan kepada leluhur mereka dan memohon berkah dari Dewa Ida Sang Hyang Widhi.
Dalam upacara ini, masyarakat melemparkan sesajian ke kawah Bromo sebagai tanda penghormatan.
5. Pengalaman Gaib
Banyak wisatawan yang mengunjungi Gunung Bromo melaporkan pengalaman mistis. Mereka merasa adanya kehadiran tak terlihat, suara-suara aneh, atau sensasi yang tidak dapat dijelaskan.
Fenomena ini menambah daya tarik mistis Gunung Bromo dan menciptakan daya tarik yang kuat bagi para petualang dan pencinta misteri.
BACA JUGA:Bunian's Quest: Kisah Pendaki Berani Dika Melawan Kabut demi Cinta
Mitos dan legenda yang mengelilingi Gunung Bromo memberikan warna dan kedalaman pada pesona alamnya.
Meskipun terkadang sulit dibuktikan secara ilmiah, warisan budaya ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat setempat dan sekaligus mengundang pengunjung dari berbagai penjuru untuk merasakan aura mistis gunung yang megah ini. (Pad)