Pernikahan dengan Makhluk Gaib Bukan Hal Baru di Kalimantan
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ternyata, pernikahan dengan makhluk gaib bukanlah fenomena baru bagi penduduk Kalimantan.
Yansen Binti, Sekretaris Jenderal Dewan Adat Dayak (DAD) dan Anggota DPRD Kalimantan Tengah, mengungkapkan bahwa pernikahan manusia dengan makhluk gaib sudah lama ada di Pulau Kalimantan. Namun, upacara unik ini jarang diekspos ke publik.
Pernikahan antara tokoh Dayak, Panglima Burung, dengan Sri Baruno Jagat Parameswari menjadi perbincangan setelah menjadi topik hangat di media dan sosial,
BACA JUGA:Heboh! Pernikahan Gaib Mengundang Presiden Jokowi dan Pejabat Negara
Sri Baruno Jagat Parameswari disebut sebagai wujud titisan Nyi Roro Kidul, meskipun ia memiliki wujud manusia dan berasal dari Bali. Saat ini, ia berada di Jakarta.
Sementara Panglima Burung adalah salah satu tokoh Dayak yang diyakini memiliki sifat gaib yang tidak terlihat oleh mata manusia.
"Ada teman saya yang lebih tua, dia juga pernah menikah dengan makhluk gaib. Namun, prosesi pernikahannya tidak pernah diberitakan. Jadi, pernikahan antara Panglima Burung dan Sri Baruno Jagat Parameswari sebenarnya hal yang lumrah," kata Yansen.
Dengan kaya akan nilai budaya, Yansen Binti menyarankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memanfaatkan peristiwa ini sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal dan internasional yang ingin mengunjungi Pulau Kalimantan.
BACA JUGA:Misteri Cinta Abadi: Keajaiban Pernikahan Gaib di Berbagai Belahan Dunia
"Pihak DAD akan mengawal prosesi pernikahan ini. Jika ini benar-benar upacara adat, maka harus dijalani sesuai dengan tahapan dari A hingga Z. Setiap langkah penting, dan tidak boleh dianggap sepele," jelas Yansen.
Kepolisian telah mengonfirmasi rencana pernikahan antara Panglima Burung dan Sri Baruno Jagat Parameswari yang akan berlangsung pada tanggal 28 Februari 2017.
Koordinasi dengan tokoh adat setempat sudah dilakukan dan keamanan sudah disiapkan.
Kepala Polres Katingan, Ajun Komisaris Besar Tato Suyono, menyatakan bahwa kepolisian telah berkomunikasi dengan Kepala Adat Katingan, Isae Djudae, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pernikahan tersebut.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Adat Dayak Kabupaten Katingan mengenai acara ini.