'Tabik Datuk!' saat Melewati Jalanan Sepi, Mitos dan Legenda Masyarakat Melayu di Sumatera Utara
MEDAN, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Mitos dan legenda telah menjadi pilar tak tergoyahkan dari budaya Masyarakat Melayu yang tersebar di berbagai wilayah Sumatera Utara.
Seperti Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Kaya akan cerita rakyat, baik berupa mitos maupun legenda, kedua jenis cerita ini membentuk landasan kuat dari warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Mitos dan Legenda Masyarakat Melayu di Sumatera Utara, 'Tabik Datuk' saat Melewati Jalanan Sepi
Masyarakat Melayu memiliki ciri khas dalam pemahaman mereka terhadap mitos dan legenda.
Mitos, yang menjadi fokus utama dalam cerita-cerita yang mereka anut, memberikan gambaran tentang pandangan dunia dan kepercayaan yang mendalam yang mereka miliki.
Terutama di kawasan Masyarakat Melayu Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, mitos berkembang sebagai cerminan kisah-kisah tentang makhluk halus yang berdiam di sekitar mereka.
Di malam hari, suara-suara misterius sering kali dikaitkan dengan makhluk halus, seperti Rantu Suluh yang membawa pelita atau langsuir yang memiliki kisah sendiri sebagai kunti lanak.
Selain itu, pohon beringin yang menjulang tinggi di Kampung Lama memiliki tempat dalam mitos Masyarakat Melayu.
Pohon ini dianggap dijaga oleh makhluk penunggu bernama Gondoruwo.
Keduanya, Gondoruwo dan pohon beringin, menjadi bagian penting dalam ciri khas mitos yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari komunitas tersebut.
Namun, mitos tidak hanya berdampak pada pandangan dunia dan kepercayaan semata, tetapi juga memengaruhi tindakan sehari-hari masyarakat.
BACA JUGA:Lima Jenis Makhluk Halus Dalam Mitologi di Tengah Masyarakat Malaysia