Di dekat air terjun Sarasah Bunta terdapat monumen peninggalan Belanda (berbelok ke kiri), menunjukkan kunjungan ke lembah ini sudah berlangsung sejak tahun 1926.
BACA JUGA:3 Lokasi Misteri di Malaysia, Cuma Untuk Mereka yang Bernyali!
Selain keindahan alamnya, dataran tinggi ini juga memiliki cagar alam dan suaka margasatwa seluas 270,5 hektar.
Namun, pesona alam Lembah Harau ini memiliki kisah menarik tentang harimau Lembah Harau atau dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat sebagai Inyiak.
Cerita turun temurun masyarakat mempercayai tentang keberadaan harimau ini.
BACA JUGA:Tiga Lokasi Terkenal Misterius di Malaysia yang Memikat Perhatian
Selain harimau Sumatera asli, terdapat juga harimau jadi-jadian (siluman) di Lembah Harau yang disebut inyiak. Menurut kabar, inyiak merupakan jelmaan dari seorang pendekar sakti yang bertapa di sebuah goa di sana.
Menurut legenda dari masyarakat sebelumnya, salah satu bukit pernah menjadi tempat berdirinya sebuah kerajaan di atas tebing.
Lembah yang sekarang merupakan lautan, dulunya adalah tempat putri kerajaan yang memilih untuk terjun ke laut karena tak diizinkan menikah dengan pria yang diinginkannya.
BACA JUGA:Penghuni Kota Saranjana, Kisah Gaib dari Tanah Kalimantan
Sang raja memerintahkan pencarian jasad sang putri, tetapi meski laut dikeringkan, jenazahnya tak pernah ditemukan. Laut yang menjadi daratan kini dikenal sebagai Lembah Harau.
Legenda ini diperkuat oleh temuan dari survei geologi Jerman pada tahun 1980 yang mengungkapkan jenis batuan di Lembah Harau mirip dengan yang ada di dasar laut.
Lembah Harau memberikan perasaan seperti berada dalam benteng alami yang melindungi dari bahaya.
Pagar tebing setinggi 150-200 meter mengelilingi lembah dengan kokohnya. Pagar ini menantang untuk olahraga panjat tebing.
Saat ini, Lembah Harau telah menjadi Taman Wisata Lembah Harau dengan tujuh air terjun (sarasah) yang memukau, masing-masing dengan ketinggian antara 50 hingga 90 meter.