Mereka memutuskan untuk menggunakan pengkhianatan dan memasang perangkap.
Dalam pertempuran akhir, Siti Khadijah tertangkap dan menghadapi nasibnya dengan tegar.
BACA JUGA:Pusaka Luhur Nusantara: Mengejar Jejak Istana Nabi Sulaiman dalam Peradaban Kuno Indonesia
Meskipun ia gugur dalam pertempuran itu, semangat perlawanannya terus hidup dalam hati pejuang Aceh.
Helm "Burong Pocut" yang digunakan oleh Siti Khadijah menjadi simbol keberanian dan tekad dalam melawan penjajah.
Meskipun legenda ini terus dikenang, percaya atau tidak, hingga kini, roh Siti Khadijah masih dikatakan gentayangan di sekitar wilayah Aceh, siap untuk melindungi dan memimpin perjuangan rakyatnya.
BACA JUGA:Misteri Megahnya Istana Nabi Sulaiman dan Peradaban Tersembunyi di Indonesia: Fakta atau Fiksi?
Legenda Burong Pocut Siti bukan sekadar cerita mistis, tetapi juga melambangkan semangat perlawanan dan keberanian perempuan dalam menghadapi tantangan berat.
Cerita ini menjadi bagian integral dari sejarah dan budaya Aceh, mengajarkan nilai-nilai kepahlawanan, semangat persatuan, dan perjuangan untuk keadilan.
Melalui legenda ini, warisan Siti Khadijah tetap berdampak dalam membangkitkan semangat perjuangan generasi Aceh yang lebih muda. (Dik)