ACEH, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di tengah gemuruh ombak Samudera Hindia, terhampar sebuah cerita legenda yang menghiasi kebudayaan dan tradisi masyarakat Aceh. Dikenal sebagai "Burong Pocut Siti".
Legenda ini membawa kita pada perjalanan menakutkan yang melintasi masa dan ruang.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang cerita yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, merentang dari masa lalu hingga mencapai masa kini.
Dalam budaya masyarakat Aceh, terdapat sebuah legenda yang berkisah tentang keberadaan sosok gaib yang dikenal sebagai "Burong Pocut Siti" atau juga dikenal sebagai "Tuan Siti".
BACA JUGA:8 Destinasi Wisata Paling Mistis di Indonesia: Menyentuh Keangkeran di Tengah Keindahan Alam
Kisah ini diabadikan dalam buku berjudul "Burong, Suatu Analisis Historis Fenomenologis dan Hubungannya dengan Animisme, Dinamisme, dan Hinduisme dalam Masyarakat Aceh" yang ditulis oleh Drs. Husainy Ismail dan diterbitkan pada tahun 1990 oleh Penerbit Erlangga.
Salah satu elemen penting dalam legenda ini adalah pusara Burong Pocut Siti yang terletak di Gampong Lambada, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Pusara ini menjadi sumber rasa takut bagi warga di wilayah Mukim Tungkop. Kisah ini mengisahkan bahwa Pocut Siti terlibat dalam perzinahan dengan kekasihnya dan akhirnya hamil.
BACA JUGA:Menelusuri Warisan Kerajaan Sriwijaya di Palembang
Dalam upaya untuk menyembunyikan kehamilan ini dari keluarga dan risiko yang mungkin timbul, kekasihnya membawa Pocut Siti pergi ke tempat terpencil.
Namun, tragedi itu mencapai puncaknya ketika sang kekasih, yang dilanda rasa panik dan ketakutan akan terbongkarnya aib mereka, mengambil tindakan yang tragis.
Pocut Siti akhirnya ditenggelamkan di sungai hingga meninggal dunia. Namun, cerita tidak berakhir di sana.
BACA JUGA:Misteri yang Masih Menantang: Jejak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang Belum Terpecahkan
Arwah Pocut Siti kemudian dianggap seringkali bergentayangan. Ia dilaporkan mendatangi rumah-rumah di mana terdapat perempuan hamil.
Arwah ini konon bisa memasuki tubuh perempuan hamil, dan apabila berhasil masuk, Pocut Siti akan meminta makanan khusus, seperti "gulai kambing bule seuribe" atau gulai kambing bulu seribu.