Sebuah kisah lain juga mengisahkan seorang lelaki bernama Selamet dan peristiwa yang terjadi pada malam gelap di stasiun tersebut.
Pada suatu malam yang sunyi, Selamet, seorang petugas stasiun, tengah menjalankan tugasnya.
Heningnya stasiun Manggarai hanya terganggu oleh suara langkah kaki dan angin malam yang berhembus lembut.
Namun, malam itu akan menjadi berbeda dari yang lainnya.
BACA JUGA:Keangkeran Stasiun Kaliwedi, Antara Mitos dan Kenyataan
Tiba-tiba, seorang pemuda muda tiba dari stasiun Depok, sebuah stasiun terdekat dari Manggarai, pada pukul 23.00.
Pemuda itu mendekati Selamet dengan tatapan penuh kebingungan, dan bertanya tentang jadwal kereta.
Selamet menjawab pertanyaannya dengan ramah, tak menyadari bahwa penjelasan yang akan diungkapkan pemuda itu sangatlah aneh.
Pemuda itu menceritakan bahwa ia baru saja menaiki kereta yang penumpangnya tampak seperti mayat.
BACA JUGA:Misteri Kelam Stasiun Kota Lama, Malang: Kisah Kereta Api Berjalan Sendiri Tanpa Masinis dan WC Umum
Lebih menakutkan lagi, penumpang-penumpang di dalam kereta itu seolah-olah tidak memiliki interaksi satu sama lain.
Cerita ini mengundang perasaan bingung dan cemas di dalam hati Selamet.
Namun, yang semakin membingungkan adalah bahwa Selamet tahu bahwa kereta terakhir yang seharusnya beroperasi pada pukul 22.00 WIB.
Seolah-olah waktu telah terlipat, dan realitas serta waktu terasa berubah. Anak muda itu tetap bersikeras bahwa ia baru saja menaiki kereta di atas jam tersebut, meskipun fakta berkata sebaliknya.
BACA JUGA:Misteri Sosok Wanita di Perlintasan Rel dan Kisah Mistis di Stasiun Ketanggungan Barat Brebes
Kejanggalan semakin bertambah ketika anak muda itu menyebutkan bahwa ia pernah meminjam koran dari salah seorang penumpang di kereta tersebut.