Salah satu aspek paling menarik dari sistem irigasi Majapahit adalah penggunaan sumur resapan.
Ini adalah sumur yang dibuat khusus untuk menampung dan menyimpan air hujan yang kemudian dapat digunakan untuk irigasi.
Dengan memanfaatkan sumber daya alam ini secara efektif, Majapahit menciptakan solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan air pertanian mereka, bahkan dalam situasi cuaca yang sulit.
BACA JUGA:Misteri 5 Bangunan Angker Jejak Horor Penjajahan Belanda
Dampak Sistem Irigasi Terhadap Pertanian dan Masyarakat
Sistem irigasi yang canggih ini memiliki dampak yang luar biasa pada pertanian dan masyarakat Majapahit.
Pertanian yang subur memungkinkan masyarakat untuk memiliki sumber makanan yang stabil dan melimpah, mengurangi risiko kelaparan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain itu, pertanian yang sukses juga memungkinkan Majapahit untuk menjadi pusat perdagangan yang penting, dengan surplus produksi pertanian yang dapat diperdagangkan dengan kerajaan lain.
BACA JUGA:Legenda Hantu Lampor: Kisah Seram Keranda Terbang yang Menghantui
Tidak hanya itu, sistem irigasi Majapahit juga membentuk hubungan yang lebih kuat antara rakyat dan pemerintah.
Proyek-proyek infrastruktur seperti irigasi ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam memberikan manfaat nyata bagi rakyatnya, yang kemudian meningkatkan legitimasi kerajaan di mata rakyat.
BACA JUGA:'Kuyang: The Portrait of Nightmare' - Mengungkap Kisah Viral Legenda Urban Kalimantan di Layar Lebar
Inspirasi dari Masa Lalu
Meskipun berada pada masa yang jauh berbeda, sistem irigasi Majapahit tetap memberikan inspirasi bagi dunia modern.
Konsep pengelolaan air yang bijaksana dan berkelanjutan tetap relevan hingga hari ini.
Sebagai masyarakat modern yang dihadapkan pada perubahan iklim dan krisis air, kita dapat belajar dari kebijaksanaan teknik pertanian Majapahit dalam menghadapi tantangan yang serupa.