Meskipun baru pertama kali mengikuti kompetisi semacam ini, semangat juang mereka berhasil mengatasi rasa gugup dan membuat mereka tampil sebagai pemenang.
Tidak hanya para peserta yang menikmati acara ini, tetapi juga para penonton yang datang untuk memberikan dukungan.
Kerumunan yang riuh mengelilingi meja permainan, dengan beberapa orang yang memberikan semangat dan saran kepada peserta yang bermain.
Aura kebersamaan dan semangat kompetisi terasa begitu kuat, menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan.
BACA JUGA:Terowongan Rahasia Monas: Lorong penyelamatan pejabat Masa Perang Kemerdekaan?
Melalui lomba Gaple di Komplek GTP, kita dapat melihat betapa pentingnya mempertahankan tradisi dan permainan lokal dalam budaya kita.
Acara semacam ini tidak hanya memberikan hiburan dan kesenangan, tetapi juga menjadi wadah untuk memupuk rasa persatuan dan kebersamaan dalam komunitas.
Kuswinarto dan Arif menjadi inspirasi bagi kita semua, membuktikan bahwa semangat dan kemauan untuk belajar dapat membawa kita menang, bahkan dalam lingkup permainan tradisional sekalipun.
Dengan riuhnya tawa dan sorak sorai yang masih terdengar dalam ingatan, lomba Gaple di Komplek GTP akan tetap menjadi cerita yang dikenang dalam sejarah lingkungan ini.
BACA JUGA:4 Fakta Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Pernah Berjuang di Palembang
Semoga tradisi semacam ini terus dilestarikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan budaya di masa depan.
Berikut hasil perlombaan lomba gaple dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-78 RI di Komplek Griya Tebing Pratama, kelurahan Tanjung Kupang, kecamatan Tebing Tingggi, Kabupaten Empat Lawang.
Lomba gaple estafet pertama pemenangnya diraih pasangan Hengki dan Bambang Bengkel.
Pemenang kedua pasangan Bembi dan Bambang BPBD.
Pemenang ketiga pasangan Adi dari blok C dan Adi dari blok D, sedangkan pemenang ke empat alias harapan 1 diraih oleh pasangan Angga dan Rico.