Serangan dari persenjataan pasukan Belanda tidak mampu melukai atau membunuhnya, sehingga ia menjadi momok yang menghantui pasukan penjajah.
Namun, karena kelelahan, Aman Dimot akhirnya ditangkap oleh pasukan Belanda.
Dalam tindakan kejam, pasukan Belanda mengakhiri perlawanan Aman Dimot dengan cara menggilas tubuhnya menggunakan tank setelah memasukkan granat ke dalam mulutnya.
Pada tanggal 30 Juli 1949, Aman Dimot gugur sebagai pahlawan yang berjuang dengan gigih demi kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Punya Jimat Sakti, Si Pitung Pahlawan Betawi Bikin Repot Kompeni Belanda
Tubuhnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kabanjahe, Sumatera Utara, sebagai penghormatan atas pengorbanannya.
Kisah Panglima Aman Dimot mengingatkan kita akan semangat perjuangan dan ketabahan seorang pejuang yang siap mengorbankan jiwa dan raganya demi negeri yang dicintainya.
Melalui kisah ini, kita diajak untuk tidak melupakan sejarah dan belajar dari keberanian Aman Dimot dalam mengisi kemerdekaan di negeri tercinta. (*)