Bahkan, ia pernah berpura-pura menjadi seorang perempuan untuk menghindari kejaran pasukan Belanda.
Pemerintah Belanda pun sampai membuat sayembara dengan imbalan hadiah besar untuk siapa pun yang mampu menangkapnya.
Namun, kehebatannya dalam menyamar dan legenda akan jimat saktinya membuatnya tak tertangkap oleh pasukan Belanda, bahkan sebaliknya, pasukan tersebut mulai merasa takut padanya.
Namun, akhirnya terungkap bahwa kekuatan Si Pitung memiliki akar pada jimat sakti yang dia miliki.
BACA JUGA:KEBAL PELURU! Panglima Wangkang, Pejuang Tangguh dari Suku Dayak Bakumpai
Jimat tersebut membuatnya terhindar dari bahaya dan membuatnya tampak kebal terhadap serangan pasukan Belanda.
Namun, nasibnya berubah drastis ketika jimatnya dicuri, dan dia tertangkap oleh pasukan Belanda.
Kematian Si Pitung menjadi tragis ketika rambutnya yang ternyata menjadi sumber kekuatannya, dipotong beberapa jam sebelum eksekusi.
Kisah Si Pitung mencerminkan kompleksitas sejarah dan persepsi yang berbeda dalam berbagai sudut pandang.
BACA JUGA:HISTORIA: Pengkritik Pemerintahan Soeharto Itu Meninggal Saat Ibadah Haji di Mekkah
Meskipun di satu sisi dia adalah pencuri dan penipu, di sisi lain dia adalah pahlawan rakyat yang berani melawan ketidakadilan.
Legenda Si Pitung tidak hanya menghibur dalam cerita populer, tetapi juga mencerminkan semangat perlawanan dan keberanian masyarakat Betawi dalam menghadapi penjajahan. (*)