Dalam situasi yang genting, pasukan Sisingamangaraja terkepung oleh pasukan Belanda yang jumlahnya jauh lebih banyak dan dilengkapi persenjataan canggih.
Namun, keberanian Sisingamangaraja dan pasukannya tetap tak tergoyahkan.
Saat pertempuran berlangsung, nasib tragis menghampiri salah satu anak perempuan Sisingamangaraja.
Terkena tembakan, mayatnya berlumuran darah dan tiba-tiba mengucur ke arah Sisingamangaraja.
BACA JUGA:6 Tokoh Pahlawan Indonesia yang Menghilang Tanpa Jejak, Menjadi Misteri Hingga Kini!
Inilah momen kritis ketika kekebalan Sisingamangaraja mulai memudar.
Pada tanggal 17 Juni 1907, Sisingamangaraja ke-12 gugur akibat tembakan musuh.
Kisah perlawanan Sisingamangaraja ke-12 terpatri dalam sejarah sebagai simbol keberanian dan tekad dalam menghadapi penindasan.
Pengorbanan dan perjuangannya yang menginspirasi telah membentuk citra seorang pahlawan yang tak terlupakan.
BACA JUGA:4 Fakta Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Pernah Berjuang di Palembang
Meskipun tubuhnya telah jatuh, semangatnya tetap hidup dan memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk selalu berdiri teguh dalam mempertahankan kebenaran dan martabat bangsa. (*)