Setelah ritual, tokoh pintar ini mengungkap bahwa anak tersebut masih hidup di alam bunian, diambil oleh makhluk halus yang dikenal sebagai orang bunian.
Saksi mata mengklaim melihat anak tersebut diajak pergi oleh beberapa anak kecil yang tidak dikenal, salah satunya diidentifikasi sebagai orang bunian.
Kepercayaan terhadap dunia gaib dan mitos lokal memperkuat keyakinan bahwa anak ini benar-benar telah dibawa ke alam bunian.
Suasana di sekitar rumah anak tersebut menjadi mencekam, dengan angin kencang yang tidak biasa dan ketakutan yang meningkat.
BACA JUGA:Perjalanan Gaib Dokter Cantik di Tol Padalarang: Menemukan Keajaiban Istana, Masjid dan Kota Megah
Namun, secara mengejutkan, anak tersebut tiba-tiba muncul di depan pintu saat pintu rumahnya diketuk.
Anak ini menceritakan bahwa ia diajak naik perahu besar oleh teman-teman barunya yang merupakan orang bunian.
Meskipun aneh, ia merasa senang dan akhirnya diantar pulang oleh teman-temannya.
Kisah ini menjadi salah satu dari banyak cerita tentang penghilangan anak-anak oleh makhluk bunian.
BACA JUGA:Ombak Bono Sungai Kampar: Dari Favorit Peselancar Hingga Mitos Tujuh Hantu Penghanur Kapal
Di berbagai daerah, anak-anak sering diingatkan untuk kembali ke rumah menjelang magrib, karena kepercayaan bahwa mereka mudah dirayu oleh makhluk gaib untuk bergabung di alam bunian.
Cerita-cerita semacam ini mengingatkan kita akan warisan mistis dan kepercayaan lokal yang membentuk cara berpikir dan tindakan di sebagian masyarakat.
Meskipun mungkin sulit dipahami dalam konteks akal budi modern, cerita-cerita ini tetap menjadi bagian penting dari budaya dan sejarah suatu daerah. (*)